Rindu yang terbuang...

Aku menggila, darahku merayap hingga ke ubun-ubun… memanas sempurna hingga membuatku pusing kepala. Kau penyebab kegilaan ini. Ketika menghempas fikiran tentangmu dalam keramaian, serta merta menyentuhku dalam kesunyian, akupun terjebak dalam labirinmu….

Ada gairah tak terbendung, bahkan aku rancu mengartikan bahwasannya ini cinta atau penumpukan hasrat terpendam, yang terkreasi menjadi birahi. Sosokmu saat ini adalah sosok nyata untuk memuaskan hasratku, mendesah… dalam bisikan “aku rindu kamu setengah mati”.

Otak ini terkungkung dalam otak yang terotak tanpa kendali mengingat hal yang telah berlalu… bersamamu bersama kenangan itu, terepetisi dengan sendirinya. Aku menanyakan adakah kau merasa hal yang sama pada detik ini, pada saat aku berfikir akanmu? Bahkan tangan ini tetap enggan menggapainya, terselimut ego dan tetap berdaya khayal sendiri seraya membentuk istana kerinduan seorang diri. Dalam sepi dan kesunyian… namun tidak dalam kedamaian hatimu.

Aku menggigil, membeku, dalam jiwa yang dingin… bahkan rasa inipun hanya sekedar hasrat yang terkebiri.

Betapa aku selalu yakin rasa ini juga kaurasakan… namun aku sangsi untuk apa yang kurasa kali ini, ketika kutersadar bahwa rasa cintamu sesungguhnya bukan kau persembahkan hanya untukku saja, berbagi dengan sosok lain diluar sana. Dan betapa ku menjadi biru seketika ku tahu… bahwasannya aku bukanlah sosok terpilih melainkan pelengkap dalam mahligai cintamu.

Kusadarkan diriku dalam nyata… kulempar daya khayalku seketika… berkeyakinan dalam realita.. AKU TIDAK SENDIRI… benar adanya bahwa diriku hanyalah pelengkap bagi kekalutan jiwamu.

Aku sebagai sosok yang terbelakang dimatamu, sesungguhnya adalah bagian yang begitu penting bagimu, namun sayang… kau tak menyadarinya. Apa mungkin waktu… kembali Jika suatu hari semua terlambat sudah.

(sebuah ungkapan sayang untuk jiwa hebat yang tersayang, jangan bersedih lagi... aku selalu ada untuk melengkapi kedamaian jiwamu... )

1 komentar:

Arnis mengatakan...

labirin indahmu membawaku hingga menjadikan ku otak yang terotak, dengan lepas kendali diluar jangkauan logikaku...

tak hanya hasrat..tak hanya birahi. seluruh elemen ketulusan melebur menjadi bagian dari proses 'khayalan atau nyata'?? ..proses hingga ku yakin kau sosok sempurnaku..

kau pernah berkata dan aku tak boleh mengingkari bahwa saja 'aku adalah sosok sempurnamu'.. pertanyaanku saat ini adalah 'mengapa tak kau simpan,,tak kau jaga dengan baik sosok sempurnamu ini?'

ku ingin jawaban atas semua pertanyaaku....

* thx dit.. bbrp paragraf yg telah membuatku tersentak...