FCUK!




Melangkah lunglai dalam perjalanan setengah hati, ketika tersadar bawah terlalu banyak hal yang menjadi perenungan beberapa waktu ini... mengapa aku harus begini, mengapa tidak begitu? aku terduduk dalam kesendirian malam, ditemani selinting ganja yang melengkapi kesepianku... di hisap... dikepulkan... dan menjadi bodoh. tertawa sendiri, menertawakan nasib.

terkadang menghujat, melaknat, mengumpat hanya saja tanpa mengebiri perasaan...karena aku hanyalah mahluk yang emosional, karenanyalah aku hidup. untuk menghujat.

Babi... setan alas... sialan... anjing buduk... dan akupun kembali terdiam ditengah emosi meletup tanpa sebab, aku gila... aku tidak berhenti tertawa, namun aku marah, semua tahu itu, walaupun aku tertawa... namun siapa mau peduli???

aku marah ketika aku merasa diperlakukan tidak adil, aku marah karena tiap orang berotak bodoh hanya dapat melihatku dari sisi gelap seorang aku, aku marah dan menghujat tapi aku tidak ingin menjelaskan. aku tidak memiliki daya untuk itu, yang aku bisa hanyalah mengumpat dan menghujat... sialan... anjing buduk, tau apa kau tentang aku? bahkan sedikitpun tidak! namun aku diam terbalut wajah manis. dua sisi dalam diriku memang pandai berkompromi dalam hal ini.

Tuhan... Engkau tahu, aku butuhkan-Mu sebagai pelindungku... tunjukkan cara mengisi jiwa ini, yang kosong dan tak tahu arah... tinggikan aku, sebagai hamba-Mu ditengah ketidak adilan yang aku jalani. aku bersimpuh ditengah kegalauan hati ini... menuju jalan terang-Mu

dalam diam, dalam do'a, dalam tawa sinis, dalam kebodohan dan tetap menghujat ketidak adilan...

Aku tak bermaksud membuat keadaan menjadi seperti ini... :( :)



Kudapatkan diriku penuh amarah dipagi ini, penuh kekesalan tanpa sebab, penuh kebencian dengan raut wajah tersenyum penuh arti. yah...Wajah ini menampakkan kebohongan dibalik senyum sempurna seorang saya.

aku melihat diri ini hanya segumpalan daging tak guna yang disebabkan oleh faktor mood yang tak menentu, alhasil penyiksaan terbesar terhadap diri kerap jadi jalan keluarnya, mengkonsumsi segalanya tanpa rem. aku dan mulut ini yang seolah tak pernah
berhenti mengunyah... menguyah dan terus melahap...

aku melihat diriku pada beberapa waktu sebelumnya, aku bahagia dengan ketulusan yang sesungguhnya, tanpa tendensi atau kamuflase belaka, penuh cinta dan semangat. namun sepertinya segalanya perlahan menjauh pergi bersamaan bobot tubuh ini yang semakin membesar tiap harinya, aku seolah tidak paham cara menyenangkan diri ini, kuambil makanan kututup kuping, mari lahap semua. dan menyesal pada akhirnya... mengapa aku begitu rakusnya?

Jalan keluar yang tak masuk akal bagi sebagian orang, atau karena aku terlalu banyak kemauan yang tak kepuguhan? sepertinya aku sedang stress berat.

coba melihat apa yang sebenarnya terjadi…

keputusan telah terlewati untuk menjadi pribadi yang sendiri untuk sementara waktu, aku melangkah menjauh pergi meninggalkan cerita indah antara aku dan dia. saat kuambil keputusan itu, aku putuskan dalam keadaan sangat sadar dan mengerti imbas apa yang akan terjadi. yah salah satunya adalah konsumsi makananku yang tak masuk akal ini.

ketika keputusan untuk bersolo, aku banyak mengabdikan kehidupanku dengan bersosialisasi pada banyak wajah, teman dalam segala lini, bahkan pada bagian
kategori teman terlarang sekalipun. aku dekat dengan semua komunitas terbaik
dalam lingkup pergaulanku, semua istimewa semua memiliki nilai lebih, bahkan
bagi yang terlarang sekalipun. namun terkadang terjadi polemik dan melihat kembali kebelakang, aku telah melangkah begitu jauhnya. namun aku masilah sama. Tetap berfikir keras mencari apa yang menjadi kemauanku sesungguhnya. Terlalu banyak mengenal karakter manusia terkadang membuat diri merasa celaka, mereka unik dengan segala kekurangan dan kelebihannya, banyak yang kumau dari sisi positif tiap pribadi tersebut.yang mengakibatkan aku seolah tersesat tak tahu arah, mau dibawa kemana diri ini melangkah?

Aku belum merasa tulus mencintai apa yang kumiliki hari ini, aku belum merasa legowo atas pencapaianku sejauh ini, aku merasa kurang, merasa kosong, dan belumlah lengkap. Itu yang membuatku seolah tak pernah berhenti berfikir. Aku sedih tak menentu...

Mungkin itulah pemicu utama kebiasaan burukku ini… FEED ME!

dalam diam....

Sekarang berfikir sejenak, atas apa yang menjadi keinginanku…

Aku hanyalah pribadi yang menginginkan kebaikan, keseimbangan fikiran dan tindakan dengan ditunjang faktor pendukung lainnya, yaitu lingkungan dimana aku hidup. Namun jawaban tepat dari segala pertanyaan itu, keraguan yang tak kunjung surut atau bahkan kekosongan yang tak pernah terisi disebabkan hubungan vertikalku dengan yang kuasa seolah begitu jauhnya. Aku tahu mengapa aku merasa sedih tak berujung, merasa tak pernah puas dan menghargai yang sudah ada, ingin segalanya kuraih, namun tak peduli wajah sinis disekitarku atas tindakanku, aku merasa begitu egoisnya, yang mengakibatkan aku menjadi tak memahami esensi dari kehidupan itu sendiri. Sepertinya itu penyebab stress beratku ini? Kesempurnaan hubungan pertemanan dan pola pergaulan yang beragam tanpa diberi keseimbangan yang tepat membuat aku terkadang merasa tersungkur jatuh tak berharga.

Aku tak merasa bangganya, atas segala julukan yang aku dapatkan yang disebabkan oleh pola pergaulan yang aku jalani, tidak sama sekali, itu sebabnya aku merasa marah tak karuan ketika seorang teman berceletuk tentang sesuatu yang sudah pasti aku tidak suka. Aku hanya ingin segalanya berjalan beriringan, seimbang, dan sinergi. Tanpa bandrol apapun yang aku sandang( apalagi untuk hal yang negatif), teman bukankah kita ingin selalu menjadi orang yang baik? Semoga kamu paham, kenapa aku kesal padamu. Dan mengeluarkan kalimat yang tak enak untuk kamu dengar, dan membuatku marah tanpa sebab namun dengan wajah yang tetap tersenyum, aku rasa kamu tahu bahwasannya aku sedang banyak fikiran.

Akhirnya terjawab, ketika aku memutuskan untuk menyendiri malam ini... yah... aku butuh sendiri malam ini!

Baru saja… (engkau menyentuhku, dengan cara tak sengaja)

Baru saja beberapa hari menikmati hari kebebasan bagiku, bagi hati yang terbelenggu sembilu. bagi rasa yang terkebiri dan tidak terlontar, karenanya ini adalah sebuah rahasia terbesar.

Baru saja aku berfikir tentang orang utan kesayangan tidak akan terjadi lagi, bahkan bagi dirimu aku berharap itu adalah bagian terkecil yang terlupakan bersamaan dengan debu yang berterbangan.

Baru saja aku mencoba hilang dari sisi lain nafasmu, bahkan tiap hembusannya adalah kenangan tak terhingga yang mengingatkan pada bagian tersensitif pada raga berjiwa ini.

Baru saja aku mengawali suatu pertemanan horizontal aku dengannya…

Baru saja aku mencium raga itu seolah dekat denganku, berbau sama, dengan hentakan yang sama, ternyata belum terlalu jauh sipemilik orang utan kesayangan itu pergi, dan kini dia muncul dengan sekonyong-konyongnya.

Namun aku adalah bagian lain tak terlihat aku melihatmu, belum tentu engkau melihatku, dan biar saja seperti itu adanya.

SHIT!

Jaw Breaker dan Pertarungan Sepak bola

Muak...dan ingin muntah, mereka berteriak dengan girangnya, aku menepi dengan mainan kesukaanku, mereka berteriak secara keras tidak peduli aku merasa terganggu, Dasar SETAN! aku tidak terbungkam..hanya saja aku malas berbagi. apalagi berbagi cerita dengan para sialan itu, tidak mungkin! aku menepi, aku terdiam...dalam mainan kesukaanku.

Bola-bola itu berjatuhan aku tinggal mencari warna yang sesuai, pointku sudah cukup banyak otakku berputar bagaimana aku mendapatkan point yang lebih banyak lagi, aku terdiam, memutar otak dan terus kumpulkan pointku..."Hayooo terus....yah....Goblok" dibarengi dengan teriakan yang lainnya, suara cempreng itu membuyarkan konsentrasiku...aku menggerutu dalam hati " kamu yang goblok setan alas", ini tempat umum tidak seharusnya kalian bertingkah seperti itu dengan permainan kesukaan kalian..aku juga dengan apa yang aku mainkan...namun aku tidak banyak bicara...

(Jaw breaker membuatku Gila, bagaimana mungkin aku harus bertarung dengan para pecinta bola, aku berada ditempat yang salah)


Cintha Laurah oh Cintha Laurah...

coba aja ciiiin.... asik tau, dijamin endesssss... mereka tumbang, mereka bertingkah bodoh, mereka tertawa, mereka berkaca mata hitam dimalam hari, Cintha Laurah merusak otak sadar kita, membawa kita pada dunia penuh tawa, aku tidak ingin bodoh, karenanya aku berhenti bersenggama dengannya, namun temanku selalu bergumul, mengulum dan tertawa, besok lagi, bahkan menjadi seperti kebiasaan, Cintha laurah selalu masuk dalam daftar undangan, kehadirannya ditunggu-tunggu, bahkan untuk perjalanan yang menyenangkan dia selalu turut serta, aku hanya bisa berkata "stoplah..." dan mereka akan berkata "ya udah sieeee...."

Cintha Laurah oh Cintha Laurah kau mampu membalik semuanya, aku jadi terlihat bodoh di antara mahluk-mahluk cerdasmu.... "STOPLAH", "YAUDAH SIEEEEE....."


Nasib kita ditangannya...KATA SIAPA???

aku membenci pesimis, aku menjauhi kesedihan, aku menghindari sugesti negatif, namun aku hampir termakan kesedihan... ketika seorang teman menghubungiku, dengan cerita sedihnya, tentang akhir dari segalanya, bahkan tentang masa depan yang suram, aku terbawa virusnya... padahal aku tidak ingin.

SIALAN, aku menghardik dalam hati dan selalu seperti itu, aku terlalu sulit berekspresi karena pada dasarnya aku beda pandangan, aku enggan menjelaskan karena aku tidak ingin membuang buang waktu, aku cemas aku rasakan sendiri kamu tau itu, dan aku diam saja, aku terbawa arusmu... katamu nasib kita ditangannya, hancurlah duniaku... namun aku bangga menjadi cemas hingga akhirnya aku bersiap-siap, bahkan aku menghindari ketakutan... aku percaya diriku bahwa nasib kita bukanlan ditangannya melainkan "NYA", itu cukup menjadi peganganku dan aku pun mulai tenang dalam kecemasan....

Apakah ini rasanya terluka....

yahoo massanger 00:34 wib

x : well, besok bertandang kerumahku ya, semua teman sudah mampir hanya kamu saja yang belum, ibuku nanyain kamu tuh. walaupun diantara kita sudah gak ada hubungan apa-apa lagi setidaknya kamu mampir as a friendlah, jangan menghilang begitu aja, jalin teruslah tali silaturahmi...
a : sorry i can't
x : even as a friend?
a : i can't be your friend
x : why?
a : aku gak asik dijadiin teman, ataupun pacar...buktinya kamu ninggalin aku, sekarang kamu mau aku selalu ada didekatmu, kamu pikir aku apa???
x : aku gak mau buat kebencian sama orang yang pernah ngisi hatiku.
a : Bullshit, kamu bisa jadikan aku sebagai mantan kamu, aku juga berhak menjadikan kamu sebagai mantan temanku... mungkin semua orang belum banyak yang tahu termasuk kamu, aku sangat bisa ngejaga dan mempertahankan orang yang bisa menjaga dan mempertahankan aku, sialaaaan.

-sensor-