ketidak sempurnaan yang akhirnya sempurna




Masih kuingat cara mata itu memandang, adakalanya terasa begitu teduh namun penuh cahaya, dimana bagi orang yang memandangnya akan melihat ada rasa rindu didalamnya... betapa aku memahami akan hal itu. Ketika kini kulihat tatapan itu kembali hadir menghiasi kesendirianku hari ini.

Jangan menjauh karena aku tak pernah menjauh darimu...

Tapi kenyataannya aku menjauh kini, namun hati tak pernah lepas, dan kau tahu akan hal itu, bukan?

Ada suatu ketika saat wajah ini tersenyum ternyata menyimpan banyak makna terselip yang tak seorangpun paham, karena makna tersebut hanya bisa dipahami oleh hati bagi yang terkait. Antara aku dan kamu adalah suatu hal yang nyata.

Dan kau bebaskan dirimu bicara banyak hal, pada diriku. Tentang makna kebersamaan kita pada hari ini. Aku menilainya begitu indah, namun hati ini terasa semakin lemah, dan jatuh lagi pada akhirnya. Aku tahu makna lain dari pembicaraan ini, adalah bagian terpenting bagi hidupmu kelak.

Tetaplah dengan keputusanmu sayang, karena kau tahu itulah yang terbaik bagimu... aku akan berusaha ada disaat kau butuhkan, walau akhirnya aku mengikuti kata hatiku untuk ada disaat yang tepat. Bagi kita untuk sekedar bercengkrama sebagai pelepas rasa rindu antara kau dan aku.

Ketika aku bermimpi pada malamku, aku melihat betapa cahaya itu seolah menerangi malamku yang gelap, aku terombang-ambing tak tahu arah, mengikuti kata hati yang dan tetap berkeyakinan. Dan ketika dalam nyata aku adalah sosok yang penuh keraguan, namun tetap memiliki tekad untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Apakah pertemuan ini merupakan bagian dari keraguanku? Dan harus kuyakini pada akhirnya, bahwa semua akan indah, suatu hari nanti.

Aku merasa telah membebaskan dirimu dari segala keanehanku, aku merasa membiarkan kamu berjalan mencari langkahmu sendiri, bahkan aku merasa telah menghilang dari kehidupan nyatamu. Namun sayang masih ada dimensi lain tak kasat mata dimana semuanya serba berdekatan aku dan kau seolah tak pernah ada jarak, terbukti dari tatapan itu, aku masih merasakan getaran yang besar bahwa masih tersimpan berbagai makna dibalik tatapan itu, dan itu tidak bisa diartikan dalam nyata, hanya hati yang dapat mengetahuinya, itulah dimensi tak kasat mata, dimana kita hanya berspekulasi dalam nyata, namun tahu pasti dalam hati.

Terima kasih untuk mendapatkanku hari ini... terima kasih untuk berkata jangan menjauh... terima kasih untuk tawa sesaat ini, kini kita kembali dalam nyata. Melihat mimpi kita kelak antara aku dan kau adalah dua jalan berbeda. Dan kita akan bertemu di ujung jalan secara bersamaan, walaupun kita bersebrangan, kita dapat saling memandang, dan saling meyapa dari kejauhan, namun saling berpelukkan dalam dimensi tak kasat mata. Keadaan ini tak akan pernah salah... sampai bertemu di dimensi itu, dimana aku akan memelukmu secara erat, dan melepaskan rasa rindu ini, secara bersamaan.

Dalam nyata :
Selamat tinggal untuk selamanya


Dalam dimensi tak kasat mata :
Kita adalah dua sosok yang saling melengkapi, dan tak terpisahkan... ;)

(terima kasih untuk seseorang yang telah berbagi cerita padaku, dan kupersembahkan untukmu tulisan ini...)



Sempurna (Versi 2) - Gita Gutawa

1 komentar:

Arnis mengatakan...

apalah nama dimensi yang tepat itu,,, yg pasti dimensi itu adalah tempat terindah bagi insan yang yang telah menorehkan jejaknya pada dimensi itu....

sekali lagi thanks bgt dit,,, kata2 yg gak dapat ku ucapkan,, kata yg ku tak tahu harus menggunakan bahasa apa... dan kamu sudah mencoba membantu menuangkan dalam kemudahan permainan kata2 indahmu.... thx beib,,,