Aku tak bermaksud membuat keadaan menjadi seperti ini... :( :)



Kudapatkan diriku penuh amarah dipagi ini, penuh kekesalan tanpa sebab, penuh kebencian dengan raut wajah tersenyum penuh arti. yah...Wajah ini menampakkan kebohongan dibalik senyum sempurna seorang saya.

aku melihat diri ini hanya segumpalan daging tak guna yang disebabkan oleh faktor mood yang tak menentu, alhasil penyiksaan terbesar terhadap diri kerap jadi jalan keluarnya, mengkonsumsi segalanya tanpa rem. aku dan mulut ini yang seolah tak pernah
berhenti mengunyah... menguyah dan terus melahap...

aku melihat diriku pada beberapa waktu sebelumnya, aku bahagia dengan ketulusan yang sesungguhnya, tanpa tendensi atau kamuflase belaka, penuh cinta dan semangat. namun sepertinya segalanya perlahan menjauh pergi bersamaan bobot tubuh ini yang semakin membesar tiap harinya, aku seolah tidak paham cara menyenangkan diri ini, kuambil makanan kututup kuping, mari lahap semua. dan menyesal pada akhirnya... mengapa aku begitu rakusnya?

Jalan keluar yang tak masuk akal bagi sebagian orang, atau karena aku terlalu banyak kemauan yang tak kepuguhan? sepertinya aku sedang stress berat.

coba melihat apa yang sebenarnya terjadi…

keputusan telah terlewati untuk menjadi pribadi yang sendiri untuk sementara waktu, aku melangkah menjauh pergi meninggalkan cerita indah antara aku dan dia. saat kuambil keputusan itu, aku putuskan dalam keadaan sangat sadar dan mengerti imbas apa yang akan terjadi. yah salah satunya adalah konsumsi makananku yang tak masuk akal ini.

ketika keputusan untuk bersolo, aku banyak mengabdikan kehidupanku dengan bersosialisasi pada banyak wajah, teman dalam segala lini, bahkan pada bagian
kategori teman terlarang sekalipun. aku dekat dengan semua komunitas terbaik
dalam lingkup pergaulanku, semua istimewa semua memiliki nilai lebih, bahkan
bagi yang terlarang sekalipun. namun terkadang terjadi polemik dan melihat kembali kebelakang, aku telah melangkah begitu jauhnya. namun aku masilah sama. Tetap berfikir keras mencari apa yang menjadi kemauanku sesungguhnya. Terlalu banyak mengenal karakter manusia terkadang membuat diri merasa celaka, mereka unik dengan segala kekurangan dan kelebihannya, banyak yang kumau dari sisi positif tiap pribadi tersebut.yang mengakibatkan aku seolah tersesat tak tahu arah, mau dibawa kemana diri ini melangkah?

Aku belum merasa tulus mencintai apa yang kumiliki hari ini, aku belum merasa legowo atas pencapaianku sejauh ini, aku merasa kurang, merasa kosong, dan belumlah lengkap. Itu yang membuatku seolah tak pernah berhenti berfikir. Aku sedih tak menentu...

Mungkin itulah pemicu utama kebiasaan burukku ini… FEED ME!

dalam diam....

Sekarang berfikir sejenak, atas apa yang menjadi keinginanku…

Aku hanyalah pribadi yang menginginkan kebaikan, keseimbangan fikiran dan tindakan dengan ditunjang faktor pendukung lainnya, yaitu lingkungan dimana aku hidup. Namun jawaban tepat dari segala pertanyaan itu, keraguan yang tak kunjung surut atau bahkan kekosongan yang tak pernah terisi disebabkan hubungan vertikalku dengan yang kuasa seolah begitu jauhnya. Aku tahu mengapa aku merasa sedih tak berujung, merasa tak pernah puas dan menghargai yang sudah ada, ingin segalanya kuraih, namun tak peduli wajah sinis disekitarku atas tindakanku, aku merasa begitu egoisnya, yang mengakibatkan aku menjadi tak memahami esensi dari kehidupan itu sendiri. Sepertinya itu penyebab stress beratku ini? Kesempurnaan hubungan pertemanan dan pola pergaulan yang beragam tanpa diberi keseimbangan yang tepat membuat aku terkadang merasa tersungkur jatuh tak berharga.

Aku tak merasa bangganya, atas segala julukan yang aku dapatkan yang disebabkan oleh pola pergaulan yang aku jalani, tidak sama sekali, itu sebabnya aku merasa marah tak karuan ketika seorang teman berceletuk tentang sesuatu yang sudah pasti aku tidak suka. Aku hanya ingin segalanya berjalan beriringan, seimbang, dan sinergi. Tanpa bandrol apapun yang aku sandang( apalagi untuk hal yang negatif), teman bukankah kita ingin selalu menjadi orang yang baik? Semoga kamu paham, kenapa aku kesal padamu. Dan mengeluarkan kalimat yang tak enak untuk kamu dengar, dan membuatku marah tanpa sebab namun dengan wajah yang tetap tersenyum, aku rasa kamu tahu bahwasannya aku sedang banyak fikiran.

Akhirnya terjawab, ketika aku memutuskan untuk menyendiri malam ini... yah... aku butuh sendiri malam ini!

2 komentar:

Unknown mengatakan...

hmmm
emang setiap malem lo ditemani tdr sama sapa c??? nampaknya special skalia doi dmata mu temans, jd curigation hihihihiiiii. lg marahan nya sampai tertuang khusus dlm sebuah blog kudit marudit yg terbesit tidak ingin melukai hati doi hihihi.
pesan gw jika kudit bergaul dengan tukang minyak wangi maka akan terkena wangi nya pula tp jika kudit bergaul dengan tukang ikan maka jd tukang ikan deh lo wakakakakaka

Adit Sastra mengatakan...

sebenanarnya tulisan2 yang tersusun rapih di blog super ngehits ini bukan melulu soal Love and lust, bisa jadi soal kegundahan, yang dituliskan dengan bahasa cinta, salah satunya ini... saya sedang tidak terlibat hubungan pertemanan dengan tukang minyak wangi ataupun tukang ikan seperti Mr. ceriwis Mantili katakan, ataupun dengan pecinta lainnya, sekarang ini saya sedang enjoy dan disibukkan dengan kegundahan hati seorang saya..bukan karena si A ataupun si B... dan bukan karena urusan ranjang yang ujung2nya persepsi ngeres yang terbentuk, tulisan ini mensuarakan kata hati dengan kalimat cinta tepatnya... (hehehe...). thanks sudah bikin saya tertawa geli dengan isi komenmu...